Selasa, 07 Oktober 2014

Romantis

Baru saja terlintas di pikiranku tentang bagaimana kelak seorang laki-laki akan melamarku
Bagaimana dengan :
Memberiku sebuah kado yaitu mukenah dengan surat terselip didalamnya dengan tulisan "Jadilah makmumku"
Ah mungkin itu akan menjadi hal romantis yang pernah kudapat

Senin, 06 Oktober 2014

Idul Adha

Kemarin Idul Adha
Banyak kambing dan sapi meneteskan air mata bahagia
Mereka menantikan surga yang ada di depan mata ketika golok penyembelih menyentuh leher mereka
Tak bisa kubayangkan bagaimana perasaan keluarga yang mereka tinggalkan
Bahagia atau sedihkah? Kukira hanya kekasihnya yang bersedih karena pujaan hatinya telah pergi
Meskipun sudah dijanjikan surga oleh Sang Ilahi
Kurasa tak perlu 'ku ceritakan kisah nabi Ibrahim AS dengan nabi Ismail AS
Karena sebagai muslim kau harusnya tau sejarah nabimu
Biar 'ku telaah Idul Adha pada zamanku
Sate, gulai, rawon, dan krengsengan menjadi makanan yang tak pernah alpa di meja makan
Mungkin pemakannya saja yang absen karena sakit kebanyakan makan
Baru saja aku memakan sate
Dan baru kusadari hal besar yang berbahaya akan terjadi karena satu hal
Tusuk sate
Iya, aku membuangnya di tempat sampah
Kurasa nanti malam Ibuku akan membuang sampah rumahku ke TPA depan gang
Dan pastilah tusuk sateku ikut terbuang
Ketika Pak tua sampah memunguti sampah dan tak sengaja kakinya tertancap tusuk sateku
Bahaya
Pastilah berdarah kakinya
Bisa-bisa tetanus! Masuk rumah sakit! Mati!
Segera kuambil tusuk sateku
Tak pikir panjang, ku bakar kau! Dasar tusuk! Sukanya menusuk!
Tapi sebelumnya aku minta maaf kepada Allah telah membuat asap sebab telah membakar tusuk sate ini
Sebagai gantinya nanti aku akan beli 1 bibit pohon
Dan kutanam dirumah

Sehari setelah Idul Adha
Matahari congkak panasnya nyengat

Minggu, 05 Oktober 2014

Cinta Kecilku, Rafi

Aku akan bercerita tentang cinta masa kecilku yang terpisah dan dipertemukan kembali setelah sewindu.
Namanya sempat aku lupa, yang kuingat hanya nama kecilnya Rafi. Tak lupa giginya yang ompong, kata orangtua kebanyakan makan gula-gula
Aku ingat begitu pandainya dia
Tak pernah lepas darinya peringkat satu, dan aku selalu menjadi yang kedua
Aku mengenalnya sejak TK hingga SD kelas 4. Selama itu pula aku menyukainya, juga ingin menggulingkan peringkat satunya. Hingga pada akhirnya aku harus pindah rumah dan sekolah. Seperti pada tulisanku sebelumnya. Ini adalah tulisan yang merupakan bagian yang terpisah.
Tak henti-hentinya aku memikirkannya
Hanya memikirkan, tidak mencoba mencari
Kurasa kalian tau bagaimana seorang anak kecil menyikapi sebuah perpisahan. Diam dan membatin saja
Aku pindah ke sekolah lain
Beranjak SMP aku mulai lupa. Namun pada akhir kelas 3 aku mulai mendapat selentingan kabar darinya
Namun hanya selentingan
SMA aku mulai gencar mencarinya lagi
Entah kenapa aku sangat ingin bertemu dengannya
Mungkin kalian bertanya kenapa tak aku hampiri saja rumahnya. Kawan, aku tak punya keberanian
Hingga pada saat aku menuliskan cerita ini dan kalian membacanya
Dengan kekuatan kamehameha mungkin
Sudah sebulan ini aku bertukar pesan dengannya
Mengucapkan kata manis
Bertukar cerita dan saling memberi semangat
Ya, aku berhasil menemukannya
Memang belum bertemu, aku yakin sebentar lagi akan bertemu. Karena ia janji seperti itu
Dia tak lagi menjadi juara kelas, katanya
Dia sudah menjadi anak yang nakal, katanya
Dia pun malu bertukar pesan denganku saat dia dalam kondisi seperti ini
Entahlah, meskipun sewindu tak ada kabarnya
Perasaan masa kecilku perlahan tumbuh
Kurasa saat ini sudah waktunya aku melupakan laki-laki tinggi besar itu
Terimakasih kamu sudah bersedia datang kembali

Teruntuk Nurrafi Prasetyo Sumarno

Rabu, 01 Oktober 2014

Wanita Zaman Sekarang

Kali ini aku akan menyampaikan pendapatku tentang perempuan zaman sekarang. Begitu pula aku masuk didalamnya, tetapi entah aku mengambil dari sudut mana.
Perempuan zaman sekarang tak henti-hentinya menjadikan diri makhluk paling tersiksa di dunia. Menjadikan diri paling sabar dan tegar.
Setiap hari tak hentinya memainkan jemari diatas tuts ponsel, kemudian mempublikasikan apa yang dirasakan. Begitu pula aku.
Perempuan maunya diperlakukan bak putri oleh seorang laki-laki, mungkin sudah lupa jika ada wanita yang harusnya menuntut lebih, Ibu.
Maunya menang sendiri, jika tidak menang dia akan memanyunkan bibir dan lagi-lagi memainkan jemari diatas tuts ponsel, mempublikasikan hingga sang laki-laki geram. Dan (terpaksa) meminta maaf.
Tak henti-hentinya meneriakkan kata "emansipasi" tapi lupa hukum agamanya. Sama saja.
Masih banyak lagi, tapi cukup untuk kali ini.
Pasuruan, Kamar Mandi Rumah.
Hari kedua dibulan Oktober saat masjid mengaji sebelum adzan subuh.

Selasa, 06 Mei 2014

Untuk Laki-laki Tinggi Besar

Hai Raksasa, apa kabar?
Masih Ingatkah denganku? Mantan Kekasihmu
Ah, kata yang kasar. Mari kita perlembut
Hai Raksasa, masih ingatkah denganku?
Gadis yang sangat mencintaimu!
Yang meneteskan air mata karenamu!
Yang rela menunggu kedatanganmu!
Yang tersakiti oleh masa lalumu!
Ah, maaf. Aku kelepasan
Hai Raksasa, bagaimana keadaan hidupmu?
Baik-baik sajakah? Atau sama denganku? Masih terjerat oleh pesonamu
Hai Raksasa, bagaimana hatimu?
Masih berbentuk normalkah? Atau seperti hatiku? Remuk tak berbentuk
Hai Raksasa, kali ini aku sedang berusaha mengenangmu sebagai raksasa yang paling tampan, raksasa yang baik hati, raksasa yang pandai mencuri cinta
Hai Raksasa, kau yang pernah aku akui sebagai raksasaku
Hai Raksasa, lihat aku masih menulis tentangmu

Sabtu, 03 Mei 2014

Jangan engkel-engkelan


Kau masih bertanya siapa yang bersalah?
Tentu saja aku
Kau masih mengelak dan memaksa untuk bersalah?
Tentu saja tidak bisa karena ini kebenarannya ;
Aku yang bersalah dan kau tidak tau apa-apa
Ah sudahlah, jangan seperti gadis begitu
Kau layaknya menukar kelaminmu denganku
Tidak malu kah dengan kejantananmu?
Hei, jangan lembek
Hus, jangan merengek
Kau buat aku jijik, berhenti sudah
Hentikan!
Jangan engkel-engkelan

Minggu, 20 April 2014

Aku-Kau

Aku adalah kau jika kau adalah aku
Kau adalah aku jika aku adalah kau
Adalah aku kau jika kau aku
Adalah kau aku jika aku kau
Aku kau adalah kau jika aku
Kau aku adalah aku jika kau
Aku adalah kau jika kau adalah aku
Kau adalah aku jika aku adalah kau
Bukan aku jika aku adalah aku
Bukan kau jika kau adalah kau


Aku-Kau